Resensi Film Life Of Pi







Pemain
Suraj Sharma sebagai Pi patel

Suraj Sharma, lahir di New Delhi, 21 Maret 1993; umur 20 tahun) adalah aktor dan mahasiswa dari New Delhi. Ia memulai debut karirnya di dalam film Life of Pi. Film ini disutradarai oleh Ang Lee yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama. Sharma lahir pada tahun 1993 dari ayah dan ibu Malayali. Ibunya adalah ekonom dan ayahnya adalah insinyur perangkat lunak.



Irrfan Khan sebagai Pi patel setelah dewasa

Sahabzade Irrfan Ali Khan atau yang lebih dikenal dengan nama Irrfan Khan adalah seorang aktor India yang lahir di Jaipur pada tanggal 30 November 1962. Orang tuanya bernama Sayeeda Begum dan Jagirdar. Khan melanjutkan S2 nya ketika dia mendapatkan beasiswa di National School of Drama di New Delhi pada tahun 1984. Khan menikah dengan seorang penulis bernama Sutapa Sikdar pada buan Februari 1995 dan memiliki dua orang anak bernama Babil dan Ayan. Khan memiliki dua orang saudara laki-laki: Imran Khan dan Salman Khan, dan seorang saudara perempuan bernama Rukhsana Begum.




Adil Hussain sebagai Ayah Pi patel

Adil lahir di Assam , negara Utara - timur India dan saat ini berbasis di New Delhi . Sejak kecil , ia berakting di banyak drama dan kemudian muncul di televisi, film , drama radio dan berdiri pertunjukan komedi . Ia mendapat beasiswa untuk belajar akting di National School of Drama , New Delhi dan kemudian pergi ke Inggris untuk pelatihan lebih lanjut di Drama Studio London, London. Dia mengejar pelatihan aktingnya di bawah bimbingan guru Khalid Tyabji dan Shaupon Boshu . Pada tahun 1997 dan pada tahun 2007 ia bermain aktor utama dalam produksi bernama ' The Moeder India ' diproduksi oleh Danstheater Internasional , Belanda.








Tabu sebagai ibu Pi Patel

Tabu adalah seorang aktris film India. Dia telah terutama bertindak dalam film Hindi, meskipun ia juga membintangi Telugu, Tamil, Malayalam, Marathi dan Bengali film bahasa, serta satu film Amerika. Dia telah memenangkan National Film Award untuk Aktris Terbaik dua kali, dan ia memegang rekor untuk kemenangan terbanyak dari Filmfare Critics Award untuk Best Female Performer, dengan empat. Meskipun beberapa pengecualian, Tabu paling dikenal untuk bertindak dalam seni, film anggaran rendah yang pergi untuk mengumpulkan penghargaan lebih penting daripada angka box office substansial




Sutradara Film
Ang Lee
Lahir pada tahun 1954 di Pingtung , Taiwan , Ang Lee telah menjadi salah satu pembuat film kontemporer terbesar saat ini . Ang lulus dari National Taiwan College of Arts pada tahun 1975 dan kemudian datang ke AS untuk menerima BFA sebuah Sarjana Teater / Theater Direction di University of Illinois di Urbana - Champaign , dan gelar Master dalam Produksi Film di New York University . Di NYU , ia menjabat sebagai Asisten Direktur pada film mahasiswa Spike Lee , Joe Bed - Stuy Barbershop : Kami Potong Kepala ( 1983) . Setelah Lee menulis beberapa skenario , ia akhirnya muncul di adegan film yang dengan Mendorong Tangan ( 1992) ( alias Mendorong Hands) , dramatis - komedi merefleksikan konflik generasi dan adaptasi budaya , berpusat pada metafora Tai - Chi teknik kakek dari " Mendorong Tangan " . The Wedding Banquet ( 1993 ) ( alias The Wedding Banquet ) adalah Lee Film berikutnya , eksplorasi konflik budaya dan generasi melalui seorang pria homoseksual yang berpura-pura Taiwan pernikahan untuk memenuhi tuntutan tradisional orang Taiwan nya .

Penulis Skenario
David Magee














Sinopsis Film
Pi Patel, seorang imigran dari India yang tinggal di Kanada, didatangi oleh seorang novelis setempat yang mengetahui keberadaannya dari "paman" (kerabat keluarga), percaya bahwa kisah hidup Pi bisa dijadikan sebuah buku yang hebat. Pi memberitahu kisahnya:
Ia diberi nama "Piscine Molitor" oleh orang tuanya sesuai nama sebuah kolam renang di Perancis. Ia mengubah namanya menjadi "Pi" saat menginjak sekolah menengah, karena muak terus diejek dengan julukan "Pissing Patel". Keluarganya memiliki kebun binatang di kota tempat tinggalnya, dan Pi sangat tertarik dengan hewan-hewan di sana, termasuk seekor harimau Benggala bernama Richard Parker (akibat kesalahan teknis); untuk mengajarkannya kenyataan sifat harimau sebagai hewan karnivora, ayah Pi memaksanya menyaksikan si harimau membunuh seekor kambing. Pi dibesarkan sebagai seorang Hindu dan vegetarian, namun ketika berusia 12 tahun, ia diperkenalkan dengan ajaran Kristen dan kemudian Islam, dan mulai mengikuti ketiga agama tersebut (ketika dewasa Pi mengaku menganut Katolik-Hindu, dan saat ditanya apakah ia juga seorang Yahudi, ia menjawab bahwa ia mengajar Kabbalah di universitas).
Saat berusia 16 tahun (dan mengalami cinta pertama), ayahnya memutuskan menutup kebun binatang tersebut dan pindah ke Kanada dan memindahkan hewan-hewannya. Mereka memesan tiket untuk satu keluarga dan hewan-hewan mereka (untuk dijual di Amerika Utara) di kapal barang Jepang bernama Tsimtsum. Kapal ini terhempas badai besar dan mulai tenggelam saat Pi sedang berada di geladak. Ia mencoba menemukan keluarganya, tetapi didorong ke dalam sekoci, dan tanpa daya menyaksikan kapal tersebut tenggelam, menewaskan keluarganya dan para awak kapal.
Setelah badai berakhir, Pi menemukan dirinya berada di dalam sekoci bersama seekor zebra yang terluka dan didatangi seekor orangutan yang kehilangan anaknya. Seekor hyena muncul dari terpal yang menutupi separuh sekoci dan tidak lama kemudian menggigit zebra tersebut sekaligus membunuhnya. Saat Pi panik, si hyena juga melukai orangutan sampai tewas dalam satu pertarungan. Tiba-tiba Richard Parker muncul dari bawah terpal dan membunuh hyena tersebut.
Pi menemukan cadangan makanan dan air darurat di dalam sekoci, dan membangun rakit terapung kecil untuk menjauhkan dirinya dari Richard Parker. Sadar bahwa ia harus memberi makan si harimau untuk melindungi dirinya, Pi mulai memancing dan agak berhasil. Ia juga mengumpulkan air hujan untuk keduanya, dan membantu Richard Parker yang putus asa kembali naik sekoci setelah berenang mencari ikan. Pada malam hari, saat bertemu ikan paus, Pi kehilangan sebagian besar persediaannya dan mengalami kelaparan. Setelah berhari-hari di laut, Pi sadar bahwa ia tidak bisa lagi tinggal di rakit tersebut dan mulai melatih Richard Parker untuk menerima kehadirannya di sekoci. Ia juga mengetahui bahwa menyayangi si harimau membuatnya tetap semangat.
Setelah berminggu-minggu di laut, mereka mencapai sebuah pulau terapung terbuat dari rumput laut yang bisa dimakan dan memiliki hutan, air tawar, dan banyak sekali meerkat, sehingga Pi dan Richard Parker bisa makan dan minum dengan bebas sekaligus mengumpulkan tenaga. Namun pada malam hari, pulau ini berubah menjadi daerah yang kejam dan mengubah air tawar di sana menjadi zat asam. Pi menemukan gigi manusia di dalam sebuah tumbuhan dan menyimpulkan bahwa tumbuhan di sana bersifat karnivora. Akibatnya, mereka segera meninggalkan pulau itu.
Sekoci tersebut akhirnya mencapai pesisir Meksiko. Sampai di darat, Richard Parker berhenti di depan hutan. Pi berharap Richard Parker akan menengok dirinya dan berlagak seolah ingin mengucapkan selamat tinggal. Sayang sekali si harimau terus melihat ke dalam hutan dan berjalan masuk. Pi putus asa karena Richard Parker tidak pernah peduli dengan dirinya dan mulai menangis saat dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, para agen asuransi untuk kapal barang Jepang tersebut datang untuk mendengarkan kesaksiannya atas insiden yang dialami. Mereka menganggap ceritanya mustahil, dan memintanya menceritakan yang "sebenarnya" demi kredibilitas laporan mereka. Pi akhirnya memberikan kesaksian terperinci tentang berbagi sekoci dengan ibunya, seorang pelaut yang patah kaki, dan koki kapal. Dalam cerita tersebut, sang koki membunuh pelaut, kemudian ibu Pi, dan memakai jasadnya sebagai umpan dan makanan. Pi kemudian membunuh koki tersebut untuk balas dendam.
Di masa kini, sang penulis mengetahui kesamaan di antara kedua cerita: orangutan adalah ibu Pi, zebra adalah pelaut, hyena adalah koki, dan Richard Parker si harimau adalah Pi sendiri. Pi ingin tahu cerita mana yang ia pilih; ia memilih cerita yang ada harimaunya, dan ditanggapi Pi "Dan begitu pula dengan Tuhan." Melihat salinan laporan asuransi, sang penulis membaca komentar penutup kisah luar biasa bertahan hidup selama 227 hari di lautan, terutama dengan harimau--yang menandakan bahwa para agen asuransi tersebut akhirnya memilih cerita pertama



Kelebihan dan Kekurangan Film
Kelebihan
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh film ini adalah, dia berhasil memvisualisasikan novel Life Of Pi dengan nyaris sempurna, setidaknya kata mereka yang sudah membaca novelnya. Saya sendiri saat menonton film ini begitu terpesona dengan keindahan visual yang ditampilkan. Terlebih saat Pi sedang sendirian di tengah laut, ditemani ikan-ikan yang berenang di bawahnya. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Selain keindahan visual yang dimiliki, kelebihan lain dari film ini terletak pada pesan spiritual yang dibawanya. Seperti perkataan sang tokoh penulis kepada Pi dewasa di awal kisah, “He said you had a story that would make me believe in God,” begitulah pula bagaimana film ini membawa pesannya. Tentang keberadaan Tuhan, yang disampaikan dengan begitu indah dan tanpa kesan menggurui.
Kekurangan
Menurut saya secara keseluruhan film ini cukup bagus hanya ada sedikit kekurangan yaitu alur film ini dibuat agak sedikit ribet sehingga orang – orang yang kurang fokus menonton film ini akan sulit mengerti tentang film ini.



Pendapat Saya Tentang Film ini
Menurut saya Film ini sangat bagus untuk di tonton, karena film ini dikemas dengan cara yang hebat dan profesional seingga bagi kita yang menonton dapat merasakan suasa seperti yang dirasakan oleh pi patel yang terapung  - apung di tengah lautan lepas bersama seekor harimau. Film ini juga menjadi bagus karena ada sisi keagamaan yang kuat , sehingga bagi kita yang menonton film ini dapat lebih percaya kepada Tuhan.



0 komentar to "Resensi Film Life Of Pi"

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Mahasiswa Universitas Gunadarma Depok. Jurusan Sistem Informasi. Kelas 4KA17. NPM : 11111814

Total Tayangan Halaman

Web hosting for webmasters